Sabtu, 05 November 2011

mitadanmemei

Kanker Serviks – Penyebab, Tanda-Tanda, Cara Mencegah dan Mengobati Kanker Serviks

Kanker serviks – Artikel kesehatan kali ini berbicara tentang Kanker Serviks. Kanker Serviks (Cervical Cancer) atau kanker mulut rahim? memang bukan nama yang asing. Terutama bagi kaum wanita merupakan momok paling mengerikan. Berikut 13 fakta tentang kanker serviks yang wajib kita ketahui :
1. Apa itu kanker serviks? kenali dah cegah yuk !
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina).
Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita.
2. Sebeberapa bahaya penyakit kanker serviks ini?
kanker-serviks
klik untuk zoom
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks.
Sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.


3. Apa sebenarnya penyebab kanker serviks ini?
Pertama, kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal.Akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18.
kanker-serviks-1
click to zoom : kanker serviks
Kedua, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
4. Bagaimana cara penularan kanker serviks ?
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital.
kanker-serviks-3
click to zoom : sisi lain kanker serviks
Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Henah lo, mangkanya jangan jajan yaa.
5. Yuk kenali apa saja gejala kanker serviks ini?
Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut.
Gejala kanker serviks tingkat lanjut :
  • munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding).
  • keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
  • perdarahan di luar siklus menstruasi.
  • penurunan berat badan drastis.
  • Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung
  • juga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.


6. Berapa lama masa pertumbuhan kanker serviks ini?
Masa preinvasif (pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi keganasan) penyakit ini terbilang cukup lama, sehingga penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan berbagai langkah untuk mengatasinya.
Infeksi menetap akan menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang akhirnya dapat mengarah pada perkembangan kanker. Perkembangan ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, lesi pra-kanker hingga positif menjadi kanker serviks.
kanker-serviks-2
click to zoom : sisi lain kanker serviks
7. Benarkah perokok berisiko terjangkit kanker serviks?
Ada banyak penelitian yang menyatakan hubungan antara kebiasaan merokok dengan meningkatnya risiko seseorang terjangkit penyakit kanker serviks. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan di Karolinska Institute di Swedia dan dipublikasikan di British Journal of Cancer pada tahun 2001.
Menurut Joakam Dillner, M.D., peneliti yang memimpin riset tersebut, zat nikotin serta “racun” lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim. “Cervical neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang,” ujarnya.
IBN
8. Selain perokok siapa saja yang berisiko terinfeksi?
Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia antara 35-50 tahun, terutama Anda yang telah aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker leher rahim sebesar 2 kali dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun.
Kanker leher rahim juga berkaitan dengan jumlah lawan seksual. Semakin banyak lawan seksual yang Anda miliki, maka kian meningkat pula risiko terjadinya kanker leher rahim. Sama seperti jumlah lawan seksual, jumlah kehamilan yang pernah dialami juga meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim.
Anda yang terinfeksi virus HIV dan yang dinyatakan memiliki hasil uji pap smear abnormal, serta para penderita gizi buruk, juga berisiko terinfeksi virus HPV. Pada Anda yang melakukan diet ketat, rendahnya konsumsi vitamin A, C, dan E setiap hari bisa menyebabkan berkurangnya tingkat kekebalan pada tubuh, sehingga Anda mudah terinfeksi.
9. Bagaimana cara mendeteksinya?
Pap smear adalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker leher rahim. Namun, pap smear bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Ada pula jenis pemeriksaan dengan menggunakan asam asetat (cuka).
Menggunakan asam asetat cuka adalah yang relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan. Jika menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada teknik pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini kanker leher rahim, yang dinamakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII).
Meski menempati peringkat tertinggi di antara berbagai jenis penyakit kanker yang menyebabkan kematian, kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang telah diketahui penyebabnya. Karena itu, upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu dengan cara :
  • tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti
  • rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual
  • dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual
  • dan tentunya memelihara kesehatan tubuh
11. Seberapa penting memakai vaksinasi HPV?
Pada pertengahan tahun 2006 telah beredar vaksin pencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18 yang menjadi penyebab kanker serviks. Vaksin ini bekerja dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkap virus sebelum memasuki sel-sel serviks.
Selain membentengi dari penyakit kanker serviks, vaksin ini juga bekerja ganda melindungi perempuan dari ancaman HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan kutil kelamin. Yang perlu ditekankan adalah, vaksinasi ini baru efektif apabila diberikan pada perempuan berusia 9 sampai 26 tahun yang belum aktif secara seksual.
Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu tertentu. Dengan vaksinasi, risiko terkena kanker serviks bisa menurun hingga 75%. Ada kabar gembira, mulai tahun ini harga vaksin yang semula Rp 1.300.000,- sekali suntik menjadi Rp 700.000,- sekali suntik.
12. Adakah efek samping dari vaksinasi ini?
Vaksin ini telah diujikan pada ribuan perempuan di seluruh dunia. Hasilnya tidak menunjukkan adanya efek samping yang berbahaya. Efek samping yang paling sering dikeluhkan adalah demam dan kemerahan, nyeri, dan bengkak di tempat suntikan.
Efek samping yang sering ditemui lainnya adalah berdarah dan gatal di tempat suntikan. Vaksin ini sendiri tidak dianjurkan untuk perempuan hamil. Namun, ibu menyusui boleh menerima vaksin ini.
13. Bisakah kanker serviks disembuhkan?
Berhubung tidak mengeluhkan gejala apa pun, penderita kanker serviks biasanya datang ke rumah sakit ketika penyakitnya sudah mencapai stadium 3. Masalahnya, kanker serviks yang sudah mencapai stadium 2 sampai stadium 4 telah mengakibatkan kerusakan pada organ-organ tubuh, seperti kandung kemih, ginjal, dan lainnya.
Karenanya, operasi pengangkatan rahim saja tidak cukup membuat penderita sembuh seperti sedia kala. Selain operasi, penderita masih harus mendapatkan erapi tambahan, seperti radiasi dan kemoterapi. Langkah tersebut sekalipun tidak dapat menjamin 100% penderita mengalami kesembuhan.
Pilih mana? mencegah dengan vaksinasi atau anda memilih pengangkatan rahim, radiasi dan kemoteraphy yang masih juga belum ada jaminan sembuh? Lebih baik mencegah daripada mengobati kanker serviks bukan?

WHO: Radiasi Ponsel Menyebabkan Kanker

Artikel ini bermanfaat? Share ke teman2 ya --

Radiasi ponsel – Badan Kesehatan Dunia World Healty Organization alias WHO mengeluarkan pernyataan mengejutkan. WHO mengingatkan kepada publik tentang bahaya radiasi ponsel. Radiasi ponsel menurut WHO sangat mungkin menyebabkan kanker terutama kanker otak. Mereka sebelumnya telah melakukan penelitian tentang efek gelombang elektromagnetik bagi manusia.
WHO bukan asal bicara dalam mengeluarkan pernyataan ini, via Berita Yahoo deklarasi radiasi ponsel ini berdasarkan bukti penelitian kepada mereka yang menggunakan ponsel secara intensif. Ditemukan penelitian, penggunaan ponsel dengan intensitas tinggi akan mengakibatkan risiko glikoma. Glikoma sendiri adalah sebuah bentuk kanker otak tingkat ganas.
cell phone radiations cancer
click to zoom : radiasi ponsel
Kesimpulan ini yang diambil oleh International Agency for Research on Cancer (IARC), sebuah badan yang berada dibawah WHO ini berlaku untuk radiasi elektromagnetik frekuensi radio pada umumnya. Sebagian besar penelitian berpusat pada telepone selular.  -radiasi ponsel-
Pertemuan IARC ini diikuti oleh 31 (tiga puluh satu) ilmuwan dari 14 negara penting. Mereka mengkaji ratusan hasil penelitian sebelumnya tentang medan elektromagnetik yang beresiko menyebabkan risiko kanker terutama kanker otak akibat dari radiasi ponsel.
Salah seorang ilmuwan dari University of Southern California yang memimpin grup menyatakan kemungkinan adanya beberapa resiko. akibat dari radiasi ponsel ini. Maka dari itu kita harus mencermati hubungan antara kanker dan ponsel.
Dari penelitian ini belum ditemukan mekanisme yang jelas perjalanan gelombang yang selanjutnya menyebabkan tumor otak. Yang dihasilkan radiasi ponsel sangat lemah dalam menimbulkan kanker dengan memecah DNA. Sehingga para peneliti mencari faktor penyebab lain.
Direktur IARC Christopher Liar mengatakan bahwa, untuk mengetahui dampak potensial radiasi ponsel terhadap kesehatan manusia harus ada penelitian lebih lanjut dan dalam jangka yang panjang tentang penggunaan ponsel.

Kanker Otak – Ciri, Pencegahan dan Pengobatan

Sekilas tentang otak dan kanker otak?

Info kanker otak – Tentu semua dari paham betul apa itu otak (encephalon) bukan? Menurut Wikipedia.org Otak adalah pusat sistem saraf yang terdapat pada vertebra dan juga terdapat pada banyak invertebrata lain. Fungsi otak adalah untuk mengatur serta mengkordinir sebagian besar perilaku, gerakan dan fungsi tubuh.
Yaitu fungsi tubuh seperti detak jantung, keseimbangan cairan tubuh, suhu tubuh dan tekanan darah. Fungsi otak juga bertanggungjawab terhadap fungsi pengenalan, ingatan, emosi, pembelajaran motorik dan juga pembelajaran-pembelajaran lainnya.
Juga bisa disebu bahwa otak adalah sumber kehidupan. Ini tidak lain karena segala aktifitas kehidupan terjadi melalui mekanisme dan diatur oleh otak. Otak harus menjalankan ribuan aktifitas dalam waktu yang bersamaan sekaligus.
kanker otak - bagian otak
kanker otak: bagian-bagian otak
Misalnya saat diseberang jalan terdengar suara ledakan bom. Maka dengan spontan otak memerintahkan mata untuk melihat, mengendalikan leher untuk menoleh dan kemudian memerintahkan tubuh untuk lari menjauhi ledakan dan sebagainya.

Semua tugas dapat dilaksanakan secara bersamaan karena diatur oleh bagian otak yang berbeda-beda dan memiliki fungsi yang berbeda-beda pula. Secara garis besar otak terdiri dari 3 bagian inti otak.
Tiga bagian otak yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil alias cerebellum dan juga batang otak atau disebut juga dengan brain stem. Dari bagian oak besar itu terdapat bagian yang lebih kecil lagi dan lebih detail lagi. Sama halnya dengan bagian tubuh manusia lainnya, otak bisa terserang tumor dan bahkan kanker otak.

Gejala umum tumor dan kanker otak

Otak memiliki bagian dan fungsi yang berbeda beda, sehingga gejala yang timbul ketika terjadinya kanker otak pun menjadi berbeda-beda pula. Gejala umum kanker otak bergantung pada bagian mana kanker otak itu tumbuh.
Gejala Serebral Umum
Gejalan kanker otak ini berupa terjadinya perubahan mental ringan atau disebut dengan psikomotor asthenia. Perubahan mental ringan ini bisa dirasakan oleh keluarga dekat penderita. Contoh perubahan mental ringan adalah mudah tersinggung, suka emosi, pelupa, labil aktivitas mental yang lambat dan kehilangan inisiatif.
pengobatan-kanker-otak
kanker otak: contoh letak kanker otak
Termasuk gejala serebral umum ini adalah terjadinya  kehilangan spontanitas, kemungkinan ditemukan ansietas dan juga terjadinya/mengalami depresi. Gejala kanker otak ini berjalan progresif serta dapat ditemukan pada 2 dari 3 kasus.

Nyeri Kepala
Selanjutnya adalah gejala kanker otak dengan terjadinya nyeri kepala. Para ahli memperkirakan bahwa 1% penyebab terjadinya nyeri kepala adalah karena terjadinya kanker otak. Dan diperkirakan pula 30% gejala awal terjadi tumor otak dan kanker otak adalah mengalami nyeri pada kepala.
Sifat dari terjadinya nyeri kepala ini bervariasi. Mulai dari yang ringan dan episodi, sedang, bahkan sampai gejala kanker otak nyeri kepala berat dan berdenyut. Gejala kanker otak nyeri kepala ini umumnya pada malam hari bertambah berat.
Termasuk juga saat bangun tidur dipagi hari serta dalam keadaan terjadinya peninggian tekanan tinggi intrakranial. Adanya nyeri pada kepala dengan psikomotor asthenia ini perlu dicurigai dan waspada akan terjadinya tumor otak dan atau kanker otak.
Muntah
Gejala kanker otak dengan terjadinya muntah ditemukan pada 30% kasus. Dan umumnya gejala kanker otak muntah ini disertai dengan nyeri kepala. Jika terjadi nyeri kepala disertai dengan muntah maka perlu diwaspadai bahwa ini adalah gejala kanker otak.
Bangkitan kejang
Gejala kanker otak bangkitan kejang merupakan gejala awal tumor/kanker otak yang ditemukan pada 25% penderita kanker otak dan ditemukan lebih dari 35% kaksus bangkitan kejang pada stadium tingkat lanjut. Serta diperkirakan terdapat 2% penyebab terjadinya bangkitan kejang adalah tumor/kanker otak.
Yang peling perlu diwaspadai dan dicurigai penyebab bangkitan kejang adalah tumor/kanker otak bila mengalami bangkitan kejang pada status: epilepsi. Bangkitan kejang ini ditemui pada 70% tumor otak di korteks. Ditemukan pada 50% pasien dengan astrositoma, 40% pada pasien meningioma serta 25% pada glioblastoma.
Gejala-gejala kanker otak lainnya
Diantara gejala terjadinya kanker otak lain adalah daya penglihatan yang berkurang alias mulai kurang awas. Termasuk juga terjadinya gangguan dalam pembicaraan dan pendengara. Diantaranya juga terjadinya gangguan dalam berjalan (keseimbangan tubuh) dan gangguan saraf. Kalau pada bayi biasanya ubun-ubun membesar dan menonjol.
Yang saya tulis diatas hanyalah gejala. Namun itu bukan berarti jika terjadi salah satu gejala tersebut pada anda atau keluarga lantas divonis itu adalah kanker otak, jelas tidak mesti itu kanker otak. Untuk memastikannya anda bisa konsultasi dan periksa ke rumah sakit atau dokter terdekat.

Mencegah terjadinya tumor/kanker otak

Mencegah tentu sangat lebih baik daripada mengobati bukan? Penyakit kanker apapun itu, baik kanker serviks, kanker payudara, maupun kanker-kanker lainnya termasuk kanker otak ini dapat dicegah sedini mungkin agar tidak sampai terjadi kanker otak.
Cara mencegah kanker otak adalah dengan cara hidup sehat serta mengkonsumsi makanan dan minuman yang memiliki kandungan proxeronin. Proxeronin adalah zat yang sangat baik untuk mengontrol pembelahan sek dengan sempurna. Diharapkan dengan gaya hidup sehat seperti ini bisa mencegah tumor dan kanker otak lebih awal.

Jenis-jenis pengobatan kanker otak

Mencegah tentu langkah terbaik dan bijak, namun bagaimana bila sudah terlanjur terserang kanker otak? Tidak lain dan tidak bukan adalah dengan melakukan pengobatan kanker otak. Pengobatan kanker otak ada 2 metode. Yaitu :
Pengobatan kanker otak melalui jalan medis
Pengobatan kanker otak melalui jalan medis ini dilakukan dengan jalan radiasi (penyinaran). Bila radiasi belum cukup untuk membunuh kanker otak maka dilanjutkan kemoterapi. Dan bila kedua langka ini belum tuntas untuk menghilangkan kanker otak maka perlu dilkukan langkahh terakhir.
Langkah terakhirnya adalah dengan dilakukannya operasi pengangkatan kanker otak. Yaitu pengangkatan jaringan-jaringan otak yang terkena kanker otak. Tujuan dari pengobatan kanker otak dengan jalan medis ini adalah merusak dan membunuh kanker otak sehingga tidak tumbuh lagi.
Pengobatan kanker otak melalui jalan alternatif
Ada banyak sekali pengobatan alternatif untuk menangai kanker otak. Namun pengobatan alternatif kanker otak yang saat ini banyak diminati adalah dengan pengobatan herbal. Tidak lain karena selain jauh lebih murah, terbukti efektif dan namun juga minim sekali resiko.
Alam menyediakan banyak sekali tumbuhan atau bahan-bahan herbal untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit termasuk untuk menyembuhkan penyakit kanker otak ini. Salah satu yang terbukti ampuh untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit adalah Sarang Semut.
Berdasarkan hasil penelitian ilmiah yang dari Pusat Bioteknologi LIPI menyebutkan bahwa sarang semut mengandung senyawa-senyawa aktif yang banyak dikenal dalam dunia medis untuk berbai macam penyakit termasuk penyakit kanker dan kanker otak khususnya.
Jika anda atau kerabat ada yang sudah terlanjur kena kanker otak, sekarang pilihan ada ditangan anda. Memilih pengobatan kanker otak dengan jalan medis atau memilih pengobatan dengan jalan alternatif herbal yang terbukti efektif, aman dan murah.
Akhirnya semoga kita semua terhindar dari segala jenis kanker, kanker otak khususnya. Dan bagi yang terkena kanker otak semoga diberikan kesembuhan dari kanker otak ini, amiinn.

Kanker Payudara dan Seluk Beluknya

Kanker Payudara - Sudah sering mendengar nama ini kan kawan? so pasti. Karena nama ini sangat tidak asing ditelinga kita. Mendengar nama Kanker yang terdapat dalam pikiran kita tentu saja sebuah nama penyakit yang sangat berbahaya dan mengerikan? Momok mengerikan sama halnya dengan Kanker Serviks.
Menurut om Wikipedia.org, Kanker Payudara adalah kanker yang terjadi pada jaringan payudara. Kanker jenis ini umumnya terjadi pada kaum hawa. Meski kaum adam juga bisa terkena namun sangat kecil kemungkinannya. Pengobatan yang dilakukan untuk Kanker Payudara ini adalah dengan pembedahan. Dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.
kanker payudara
click to zoom : Kanker Payudara

Gejala, ciri-ciri, dan tanda Kanker Payudara

Gejala klinis terjadinya Kanker Payudara yang umum terjadi adalah sebagai berikut :
  1. Benjolan kecil pada payudara.Benjolan ini biasanya tidak nyeri dan ukuranya kecil. Tapi lama-lama membesar dan menempel pada kulit serta menimbulkan perubahan warna pada puting dan atau payudara.
  2. Eksema atau erosi pada puting.Selanjutya, kulit atau puting tertarik kedalam (retraksi), warna pink atau kecoklatan sampai menjadi oedema yang menyebabkan menjadi seperti kulit jeruk, mengkerut dan menjadi borok. Borok membesar dan mendalam hingga bisa merusak payudara. Busuk dan berdarah. Ciri-ciri lainnya adalah terjadinya pendarahan pada puting. Sakit/nyeri bila tumor sudah besar dan timbul borok. Kemudian timbul pembesaran pada ketiak yaitu kelenjar getah bening, terjadi pembekakan pada lengan. Kemudian terjadi penyebaran kanker ke seluruh tubuh.Kanker payudara tingkat lanjut sangat mudah diketahui. Yaitu adanya pada kulit payudara yang cukup luas, serta ada nodul satelit. Adanya edema pada lengan, metastase jauh, terjadi ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi. Adanya kelenjar getah bening aksila.
  3. Nipple discharge atau keluarnya cairan.Gejala yang ktiga adalah keluarnya cairan yang tidak wajar dan spontan dari putih atau yang disebut dengan nipple discharge. Kenapa cairan ini dikatakan tidak normal, tidak lain karena cairan normal hanya keluar pada ibu hamil, sedang menyusui atau yang memakai pil kontrasepsi.Ciri cairan ini, cairan berdarah encer, warna merah atau coklat, keluar sendiri tanpa dipijit. Keluar dengan terus menerus pada satu payudara. Bagi anda yang mengalami ciri-ciri ini harus waspada dan segera periksa ke dokter untuk mencegah kanker makin parah.
kanker payudara 2_5
click to zoom : kanker payudara stadium 4

Penyebab terjadinya Kanker Payudara

Belum diketahui secara pasti apa penyebab terjadinya kanker payudara. Namunterdapat banyak faktor yang diperkirakan mempengaruhi terjadinya kanker payudara. Yaitu :

Faktor risiko :

  1. Faktor reproduksi.Terjadinya nuliparitas, menarche pada wanita berusia muda, terjadinya menopause dan kehamilan pertama pada wanita berusia tua.
  2. Penggunaan hormon. Harvard School of Public Health melaporkan bahwa terdapat para pengguna terapi estrogen replacement mengalami peningkatan terjadinya kanker payudara.
  3. Memiliki penyakit fibrokistik.
  4. Obesitas atau kegemukan.
  5. Konsumsi lemak.
  6. Radiasi ionisasi yang terjadi selama atau sesudah pubertas dapat meningkatkan terjadinya resiko kanker payudara.

Faktor genetik :

Selain faktor-faktor diatas kanker payudara juga bisa disebabkan oleh faktor genetik atau faktor keturunan. Yaitu adanya mutasi pada beberapa gen yang dapat memicu terjadinya kanker payudara. Yaitu gen yang bersifat onkogen dan gen yang bersifat mensupresi tumor. Diantaranya adalah gen BRCA2 dan BRCA1.

Pencegahan kanker payudara

  1. Pencegahan primer. Merupakan promosi kesehatan yang sehat. Yaitu melalui upaya menghindarkan diri dari Faktor Risiko diatas serta melakukan pola hidup sehat. Termasuk juga dengan pemeriksaan payudara sendiei alias SADARI.
  2. Pencegahan sekunder dilakukan pada wanita yang memiliki risiko terkena kanker payudara. Yaitu dengan melakukan deteksi dini dengan via skrining mammografi yang diklaim memiliki 90% akurat. Skrining berlaku untuk wanita usia 40 tahun keatas, wanita yang harus rujuk skrining setiap tahun dan wanita normal yang harus rujuk skrining tiap 2 tahun sekali hingga usia 50 tahun.
  3. Pencegahan tertier dilakukan pada wanita yang positif menderita kanker payudara. Ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup serta mencegah komplikasi penyakit. Bisa berupa operasi, kemoterapi sitostatika. Pada stadium tertentu hanya berupa simptomatik dan pengobatan alternatif.
Pengobatan kanker payudara.

Pengobatan kanker

  1. Mastektomi atau operasi pengangkatan payudara. Baik pengangkatan total payudara dan benjolak di ketiak, pengankatan payudara saja maupun pengangkatan sebagian pada bagian yang terdapat kanker saja.
  2. Radiasi yaitu proses penyinaran dengan sinar X dan sinar gamma pada bagian yang terkena kanker. Ini berfungsi untuk membunuh sel kanker yang masih tersisa setelah operasi.
  3. Kemoterapi yaitu pemberian obat-obatan anti kanker. Baik obat dalam bentuk pil cair/kapsul maupun melalui infus untuk membunuh sel kanker.
Henah cukup jelas bukan sedikit info tentang kanker payudara diatas. Dengan begini kita terutama kaum wanita jadi lebih menjaga diri dan kesehatan. Untuk info lebih lanjut seputar kanker payudara ini bisa hubungi dokter terdekat.
Mastektomi, radiasi dan kemoterapi bukanlah jaminan untuk sembuh total dari kanker payudara. Maka dari itu lebih baik mencegah daripada mengobati. Pilih sehat apa pilih operasi Kanker Payudara hayoo?

USIA MUDA PUN BISA MENOPAUSE

USIA MUDA PUN BISA MENOPAUSE

Tak perlu cemas bila menopause datang lebih awal. Dengan terapi hormon, kita bisa tetap aktif berkarya.

Kendati menopause merupakan proses biologis yang alami dan pasti akan dialami setiap wanita, tapi tak sedikit yang merasa ngeri menghadapinya. Bukankah menopause berarti dimulainya proses menjadi tua? “Celaka”nya, menopause yang umumnya terjadi di usia 45-55 tahun, ternyata bisa datang lebih awal, entah di usia 30, 25, atau bahkan 20 tahun. Kebayang, kan, apa yang akan terjadi bila di usia 20 tahun sudah mengalami proses penuaan?

Menopause yang terjadi lebih awal atau dikenal dengan istilah menopause dini, menurut Dr. Med.Ali Baziad dari Klinik Menox, Jakarta, dialami oleh wanita dengan kondisi tertentu, yakni: kedua indung telur diangkat karena operasi, terkena penyakit infeksi seperti tumor, atau terkena radiasi semisal akibat dilakukannya sinar X di daerah rahim.

Selain itu, bisa juga karena ada kelainan bawaan sejak kecil, yaitu jumlah sel telurnya tak banyak. Misal, hanya 100 ribu sel. Padahal, normalnya sekitar 400-500 ribu. “Namun kasus ini jarang terjadi. Yang tersering, sel telur tak berproduksi lagi karena indung telurnya terkena penyakit, entah

HORMON ESTROGEN MENURUN

Seperti diketahui, menopause berarti tak mendapat haid lagi untuk seterusnya. Ini berarti pula kemampuan wanita untuk bereproduksi telah berakhir, lantaran sel telurnya tak ada lagi. Namun sebelum masa menopause tiba, wanita akan memasuki premenopause atau klimakterium. Secara bertahap, produksi hormon estrogen yang berperan penting terhadap hadirnya haid- akan mengalami penurunan hingga berhenti sama sekali.

Kebanyakan wanita mengalami gejala menopause 5 tahun sebelum sampai pada tahap menopause. Gejala yang sering dialami: merasa panas di muka, muka merah, berkeringat di waktu malam, sulit tidur, jantung berdebar-debar, nyeri kepala, perubahan emosi seperti gelisah, mudah marah dan tersinggung, mudah lupa, sulit berkonsentrasi, merasa tertekan (depresi), dan mudah lelah.

Pada sebagian wanita terjadi pula penurunan gairah seksual, rasa nyeri saat berhubungan intim karena vagina kering, sering kencing, kulit kering dan menipis, serta rambut kering dan mudah rontok. Semua gejala itu disebabkan hormon estrogen yang makin berkurang.

“Penurunan estrogen juga menurunkan mekanisme penyerapan kalsium oleh tulang, yang membuat kepadatan tulang menurun hingga memungkinkan tulang mudah keropos dan risiko patah tulang pun meningkat, terutama pada tulang belakang, pergelangan tangan, dan pinggul,” terang Ali lebih lanjut.

Itu sebab, pengaruh jangka panjang pada wanita yang telah mengalami menopause biasanya osteoporosis atau penipisan tulang. “Di usia 40 tahun biasanya tercapai puncak kepadatan tulang, setelah itu terjadi penipisan tulang secara bertahap pada wanita maupun pria. Namun pada wanita, terutama setelah menopause.”

Selain itu, wanita menopause juga mudah terkena serangan jantung dan stroke. Hingga, risiko serangan jantung pada wanita di usia ini sama tingginya dengan lelaki. Tak hanya itu, kanker usus dan pikun pun merupakan dampak menopause. Di samping, metabolisme tubuh jadi lambat. Makanya, wanita menopause amat dianjurkan menjalankan diet seimbang dan berolahraga teratur agar badan selalu bugar.

PEMERIKSAAN HORMON

Jadi, bila haid mulai keluar sedikit-sedikit lalu berhenti sama sekali, sebaiknya diwaspadai sebagai tanda-tanda menopause. Meskipun, terang Ali, penyebab berhenti haid bisa saja lantaran mengkonsumsi obat-obatan diet, baik obat kurus maupun gemuk.

“Obat-obatan ini memang tak menyebabkan rusak total. Hingga, bila pemakaiannya dihentikan, biasanya haid lancar kembali.” Namun begitu, bisa juga sampai masuk ke menopause dini.

Itu sebab, Ali menyarankan agar segera ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan hormon (dari darah si wanita). Bila hasilnya menunjukkan kadar estrogennya di bawah 20 dan FSH (Follicle Stimulating Hormone) di atas 35, berarti sudah masuk menopause, sekalipun usianya belum mencapai 40 tahun.

Selain pemeriksaan hormon, dokter juga melakukan pemeriksaan kepekatan tulang dengan bone densitometer, dan uji pap smear untuk melihat ada-tidak gejala kanker rahim. Bukankah makin usia meningkat, kemungkinan wanita mendapatkan penyakit keganasan akan meningkat pula?

TERAPI HORMON

Bila menopause terjadi di usia 30-an, jelas Ali lebih lanjut, maka di usia 40, bisa jadi si wanita sudah seperti nenek-nenek. Soalnya, menopause membuat wanita mengalami proses penuaan lebih cepat. Untuk itu, perlu dilakukan terapi hormon atau pemberian hormon (HRT/Hormone Replacement Therapy).

Adapun hormon yang diberikan, utamanya adalah hormon estrogen. Bukankah wanita menopause mengalami penurunan hormon estrogen? Kecuali pada menopause dini, selain diberikan hormon estrogen, juga hormon progesteron yang bisa didapat dari pil KB. Namun setelah usia 40, tak boleh lagi menggunakan pil KB, melainkan harus HRT karena pil KB itu hormon sintetis sedangkan HRT hormon alami.

Pasalnya, wanita usia lanjut disertai berbagai keluhan seperti kolesterol, jantung, atau hipertensi, hingga tak mungkin diberikan hormon sintetis yang banyak kontraindikasinya. Beda dengan yang alami, komposisinya dibuat persis sama dengan komposisi hormon yang dihasilkan tubuh, hingga kontraindikasinya amat kecil. Hormon ini dibuat dari tumbuhan, akar-akaran, dan kacang kedelai.

Sementara pemberian hormon progesteron, demi mengurangi akibat pengobatan yang hanya mengunakan estrogen, yaitu tak teraturnya haid dan kemungkinan kanker endometrium. “Kecuali pada wanita yang telah diangkat rahimnya tak memerlukan hormon lain, hingga hanya diberikan hormon estrogen. Bukankah mereka tak memerlukan haid lagi? Yang mereka perlukan pencegahan pengeroposan tulang.”

Jika ada masalah pada vagina saat berhubungan intim atau hilang gairah, biasanya disertai juga dengan pemberian hormon androgen. Namun hal ini jarang dilakukan karena menimbulkan efek maskulinisasi, seperti tumbuh kumis, suara berubah, dan lainnya.

JUMLAHNYA TAK SAMA

Pemberian hormon bisa dilakukan dengan berbagai cara: melalui oral (ditelan), kulit (berupa koyo/plester atau jeli), vagina (berupa krim atau tablet). “Yang kita sarankan pil dan koyo. Koyo dipakai seminggu sekali sedangkan pil diminum tiap hari,” tutur Ali.

Namun jumlah hormon yang diberikan tak akan sama pada tiap orang. “Jumlah yang dibutuhkan akan diketahui saat dilakukan pengukuran komposisi hormonal pasien pada pemeriksaan awal.” Itu sebab, pengukurannya dilakukan secermat mungkin. Kalau tidak, bisa mengakibatkan kegagalan terapi. Sebaliknya, jika terapi berhasil, semua keluhan akibat menopause akan hilang. Misal, kulit kembali mulus, mata tak kabur lagi, tulang tak rapuh lagi, sakit kepala dan depresi lenyap, daya ingat pun kembali normal.

Pengobatannya juga tak sekaligus, melainkan didasarkan pada keluhan pasien, hingga bentuk terapinya tak selalu sama. Misal, terapi untuk mengencangkan kulit tentu berbeda dengan mereka yang menderita jantung berdebar. Itu sebab, lama pengobatan juga tak selalu sama pada tiap pasien. Faktor usia pasien pun ikut menentukan. Soalnya, makin tua usia, makin banyak kadar hormon yang berkurang, hingga jumlah hormon yang diberikan pun makin besar. Otomatis, waktu terapi makin panjang.

Selain itu, atas dasar keluhan pasien, pemberian hormon kadang tak secara terus-menerus. Artinya, bila keluhan hilang dalam beberapa hari, setelah dilakukan kontrol kembali, pengobatan dapat dihentikan. Ini berarti, perlu dilakukan monitor lewat kontrol secara berkala sesuai anjuran.

Terapi hormon bisa diberikan pada semua wanita, sejak masa klimakterium hingga menopause. Selain itu, tak ada pantangan khusus dalam melakukannya. “Hanya cara pengobatannya yang akan disesuaikan. Misal, ibu yang sedang mengalami gangguan pencernaan, ia dapat memilih hormon topikal, seperti krim.”

JADI BERGAIRAH DAN BUGAR

Dengan pemberian hormon, otomatis haid akan muncul lagi. Namun bukan berarti si wanita bisa bereproduksi kembali, lo. Soalnya, haid itu berasal dari hormon yang diberikan, jadi sifatnya palsu. Lagi pula, bukankah sel telurnya juga sudah tak ada?

Tujuan pemberian hormon, terang Ali, semata demi meningkatkan kualitas hidup si wanita. Sebab, dengan kembalinya masa haid, akan membuat si wanita lebih bergairah dan segar kembali. Terlebih pada usia menopause, wanita biasanya masih aktif berkarya di bidang masing-masing. “Kasihan, kan, kalau ia lantas merasa tak nyaman dengan berbagai gangguan yang ada.”

Jadi, dengan pemberian hormon, segala keluhan akibat menopause bisa diatasi. Hingga proses penuaan tetap berjalan, tapi tua yang bugar. “Ia tak patah tulang, tak keriput, tak pikun, tak ngompol, dan lainnya. Ia dapat memasuki hari tua dengan lebih sehat dan nyaman.”

Umumnya, sebulan setelah pemberian hormon, keluhan seperti panas-dingin, sakit kepala, jantung berdebar-debar, mata rabun, dan kulit keriput, akan hilang. Sedangkan kekeringan vagina akan kembali normal setelah 3-4 bulan pengobatan. “Hanya penyembuhan tulang yang makan waktu bertahun-tahun baru bisa normal kembali.”

Tentang efek samping pemberian hormon, menurut Ali, hampir tak ada. “Sebab, sebelum memberikan terapi hormon, kami sudah melakukan kontrol hormonal yang tepat. Artinya, dalam memberikan terapi tak sembarangan. Pemberian kadar hormon yang dimasukkan pun harus persis sama dengan jumlah hormon yang dibutuhkan.”

Duh, lega rasanya, ya, Bu, karena menopause bukan berarti hidup telah berakhir.
NS : Indah Mulatsih

Perubahan Yang Terjadi Menjelang Menopause

* Perubahan kejiwaan: merasa tua; tak menarik lagi; rasa tertekan karena takut menjadi tua; mudah tersinggung; mudah kaget hingga jantung berdebar; takut tak bisa memenuhi kebutuhan seksual suami; takut suami akan menyeleweng; merasa tak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu.

* Perubahan fisik: lemak bawah kulit berkurang hingga kulit jadi kendur; kulit mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi atau mudah hitam; otot bawah kulit muka mengendur hingga jatuh dan lembek; kelenjar kulit kurang berfungsi hingga kulit jadi kering dan keriput; terjadi perubahan metabolisme tubuh yang ditandai menurunnya pengeluaran hormon insulin dan tiroksin, pembakaran, dan keperluan tubuh (bila pola makan tak diatur, kelebihan nutrisi akan disimpan dalam bentuk lemak dan gula, hingga terjadi kegemukan); kerja usus halus dan besar jadi lambat akibat menurunnya estrogen, hingga kemampuan menyerap sari makanan jadi berkurang dan kerap menimbulkan gangguan BAB atau sembelit; perubahan sistem jantung dan pembuluh darah karena ada perubahan metabolisme, menurunnya estrogen dan pengeluaran hormon paratiroid; rasa panas di wajah, leher, dan tengkuk atau hot flues karena ada pelebaran pembuluh darah; liang sanggama terasa kering, lapisan sel liang sanggama menipis hingga mudah terjadi infeksi; kepuasan berkemih dan BAB makin berkurang, seolah-olah masih terdapat sisa; tulang mengalami pengapuran (dekalsifikasi) karena rendahnya hormon estrogen dan hormon paratiroid.